Anggota DPRD
Sampang cabuli 9 anak di bawah umur
Anggota Komisi
A DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur, M Hasan Ahmad alias Ihsan (44) terpaksa
berurusan dengan pihak kepolisian. Ihsan diduga terlibat kasus pencabulan
anak di bawah umur dengan alasan akan menikahinya secara sirih.
Awal mula pengungkapan kasus ini, ketika pihak Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah membidik kasus trafficking yang dilakukan oleh dua orang tersangka, yaitu Dea Ayu alias Lia (20), warga Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya dan Dini Rahmawati alias Ira (22), warga Jalan Putat Jaya, Surabaya. Keduanya merupakan penyedia gadis-gadis di bawah umur untuk diperjual belikan kepada lelaki hidung belang.
Dari pengembangannya, polisi berhasil mengamankan Ihsan, warga Jalan Orboh, Ds Samaran, Kecamatan Tambelang, Sampang, Madura. Ihsan, tak lain adalah anggota Komisi A DPRD Sampang.
Selanjutnya, usai mengamankan tersangka, pihak Unit Jatanum Polrestabes Surabaya yang dikomandoi Iptu M Solikin Ferri menyerahkan kasusnya ke Polda Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Hilman Thayib mengatakan, dari hasil ungkap kasus ini, pihak Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan tiga orang tersangka tersebut.
"Untuk pelaku pria (Ihsan), dalam kesehariannya berprofesi sebagai anggota DPRD di Kabupaten Sampang, Madura. Dia mengaku sudah beberapa kali melakukan praktik ini," terang Hilman Thayib di Mapolda Jawa Timur, Senin (15/4).
Hilman juga menerangkan, modus dari aksi pelaku ini, setelah mendapatkan gadis yang diinginkan, tersangka mengaku akan menikahinya secara sirih. "Sebelum melakukan persetubuhan, pelaku mengajak korban untuk menikahi sirih terlebih dahulu, dengan alasan agar hubungan intim yang mereka lakukan halal dan tidak berdosa," terang mantan tersebut Kapolretabes Banjarmasin tersebut.
Setelah melakukan hubungan layaknya suami istri, pelaku memberi uang Rp 2 juta kepada korban. "Yang menjadi korban dari pelaku, sudah ada sembilan orang. Tiga di antaranya masih di bawah umur, yaitu sekitar 16 tahun dan masih sekolah," kata dia lagi.
Tiga korban yang masih di bawah umur itu adalah, ASR, warga Jalan Banyu Urip Kidul, Surabaya, NTC, warga Simo Gunung Timur, Surabaya, SDH, warga Banyu Urip Wetan, Surabaya. Ketiganya masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
"Untuk dua tersangka perempuan yang menyediakan gadis-gadis di bawah umur ini, mendapatkan keuntungan dari transaksi penjualan perempuan," tandas Hilman.
Selanjutnya, para tersangka di jerat dengan UU RI No 23 Tahun 2002 pasal 81, 82 Tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 2 Jo.17 UU RI No 21 Tahun 2007 tentang PTPO (Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang) serta pasal 81, 88 UU RI No 23 Tahun 2002.
Awal mula pengungkapan kasus ini, ketika pihak Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah membidik kasus trafficking yang dilakukan oleh dua orang tersangka, yaitu Dea Ayu alias Lia (20), warga Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya dan Dini Rahmawati alias Ira (22), warga Jalan Putat Jaya, Surabaya. Keduanya merupakan penyedia gadis-gadis di bawah umur untuk diperjual belikan kepada lelaki hidung belang.
Dari pengembangannya, polisi berhasil mengamankan Ihsan, warga Jalan Orboh, Ds Samaran, Kecamatan Tambelang, Sampang, Madura. Ihsan, tak lain adalah anggota Komisi A DPRD Sampang.
Selanjutnya, usai mengamankan tersangka, pihak Unit Jatanum Polrestabes Surabaya yang dikomandoi Iptu M Solikin Ferri menyerahkan kasusnya ke Polda Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Hilman Thayib mengatakan, dari hasil ungkap kasus ini, pihak Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan tiga orang tersangka tersebut.
"Untuk pelaku pria (Ihsan), dalam kesehariannya berprofesi sebagai anggota DPRD di Kabupaten Sampang, Madura. Dia mengaku sudah beberapa kali melakukan praktik ini," terang Hilman Thayib di Mapolda Jawa Timur, Senin (15/4).
Hilman juga menerangkan, modus dari aksi pelaku ini, setelah mendapatkan gadis yang diinginkan, tersangka mengaku akan menikahinya secara sirih. "Sebelum melakukan persetubuhan, pelaku mengajak korban untuk menikahi sirih terlebih dahulu, dengan alasan agar hubungan intim yang mereka lakukan halal dan tidak berdosa," terang mantan tersebut Kapolretabes Banjarmasin tersebut.
Setelah melakukan hubungan layaknya suami istri, pelaku memberi uang Rp 2 juta kepada korban. "Yang menjadi korban dari pelaku, sudah ada sembilan orang. Tiga di antaranya masih di bawah umur, yaitu sekitar 16 tahun dan masih sekolah," kata dia lagi.
Tiga korban yang masih di bawah umur itu adalah, ASR, warga Jalan Banyu Urip Kidul, Surabaya, NTC, warga Simo Gunung Timur, Surabaya, SDH, warga Banyu Urip Wetan, Surabaya. Ketiganya masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
"Untuk dua tersangka perempuan yang menyediakan gadis-gadis di bawah umur ini, mendapatkan keuntungan dari transaksi penjualan perempuan," tandas Hilman.
Selanjutnya, para tersangka di jerat dengan UU RI No 23 Tahun 2002 pasal 81, 82 Tentang Perlindungan Anak dan atau pasal 2 Jo.17 UU RI No 21 Tahun 2007 tentang PTPO (Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang) serta pasal 81, 88 UU RI No 23 Tahun 2002.
Berdasarkan
informasi di atas dapat kita lihat bahwa ketimpangan dan wacana terpinggirkan
dalam informasi tersebut.
Wacana
Terpinggirkan
Hal
ini dapat kita lihat dari informasi diatas, bahwa di sini tidak diceritakan
atau dipaparkan mengenai pihak wanaita. Mengapa anak tersebut mengambil
keputusan demikian, mengenai latar belakang anak tersebut, bagaimana keadaanya
sekarang, dan bagaimana dengan anak-anak lainnya yang menjadi santapannya. Hal
ini tidak dipaparkan secara rinci dan keseluruuhan.
Dominan
Berita
yang disampaikan lebih mendominasi mengenai sosok sang pria. Di mana sang
anggota DPRD tersebut sering melakukan hal yang sama dengan beberapa gadis
lainnya. Hal ini dengan mudah ia lakukan karena umbaran janji dan sejumlah
materi yang diberikan kepada para gadis-gadis sasarnnya tersebut.
Membatasi
Pandangan
pembaca atau pendengar dibatasi dalam hal ini. Komisi A DPRD Sampang, Madura,
Jawa Timur dengan kedudukan ini, sang DPRD tak diungkapkan secara kesulurahan,
sehingga pandangan pendengar terhenti sampai disini. Batasan-batasan yang ada
mampu membatasi pandangan kita dan juga mampu mengakibatkan wacana lain yan g
tidak dominan terpinggirkan.
Efek
dimasyarakat
Karena
batasan-batasan dan beberapa hal yang terpinggirkan, banyak masyarakat yang
memiliki asumsi dan anggapan tersendiri.
Media
Mengenai
kasus ini, media lebih cenderung kepada sang anggota DPRD.
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Anas Sindir SBY Soal Kudeta
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbangningru,
kembali melancarkan sindirannya melalui Twitter. Kali ini dia menyinggung soal
rumor kudeta yang dikaitkan dengan melambungnya harga bawang.
“Urus
bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta. #pesanemak,” kicau Anas l ewat
akun Twitter-nya @anasurbangningrum, kemarin.
Anas memang tidak menyebut kepada siapa kicauan
tersebut diarahkan. Tapi siapa lagi jika bicara
soal kudeta kalau bukan tentang orang nomor satu negeri ini, yakni
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jamak diketahui, ketua Dewan Pembina
Partai Demokrat itu memang berlawanan dengan Anas dalam kemelut partai
belakangan ini.
Prsiden SBY disebut-sebut tengah resah dengan rumor
penggulingan kekuasaan yang direncanakan beberapa pihak lewat demonstrasi
besar-besaran 25 Maret mendatang. Sebelum terbang ke Jerman pada 3 Maret lalu,
SBY juga mengaku mendapat laporan intelijen soal gonjang-ganjing politik ini.
“Tentu tahu, saya mendapat info bahkan sebagian dari
intelijen. Saya hanya berharap kepada elite politik dan kelompok-kelompok
tertentu tetaplah pada koridor demokrasi. Itu sah. Tetapi kalau lebih dari itu,
apalagi dengan sebuah rencana untuk membuat negara kita gonjang-ganjing, untuk
membikin pemerintah tidak bisa bekerja, justru akan membuat rakyat kita susah,”
kata SBY saat itu.
Hal ini juga mungkin disindir Anas lewat Twitter dua
hari yang lalu. “ Menurut laporan
intelijen: bawag putih langka di pasaran
karena diusir oleh bawang merah dan ibunya #rakyatsusah,” kicau Anas.
Analisis
Berita Berdasarkan Kohesi
Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan
unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk,
artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun
suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh (Mulyana, 2005: 26).
Berikut analisis ilkan “ Anas Sindir SBY Soal Kudeta”
·
Kali ini dia menyinggung soal rumor kudeta yang
dikaitkan dengan melambungnya harga bawang.
Ini termasuk dalam piranti perbandingan.
Dapat dilihat pada kalimat diatas, perbincangan yang
diutarakan perihal kudeta yang dikaitkan dengan harga bawang.
Printati Perbandingan
Piranti ini digunakan untuk menunjukkan dua proposisi yang menunjukkan
perbandingan. Untuk mengatakan hubungan secara eksplisit sering digunakan kata
penghubung antara lain: sama halnya, berbeda dengan itu, seperti, dalam hal
seperti itu, serupa dengan itu, dan sejalan dengan itu.
·
Urus bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta.
Ini termasuk dalam piranti perbandingan, bahwa saat
ini lebih penting urusan bawang daripada urusan kudeta. Hal tersebut dapat
dilihat pada ujaran berikut’’ Urusan bawang lebih utama ketimbang urus
rumor kudeta”.
·
Anas memang tidak menyebut kepada siapa kicauan
tersebut diarahkan. Tapi siapa lagi jika bicara
soal kudeta kalau bukan tentang orang nomor satu negeri ini, yakni
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ini termasuk dalam piranti pertentangan (kontras)
Anas memang tidak menyebut kepada siapa kicauan
tersebut diarahkan, Tapi siapa lagi jika bicara soal kudeta kalau bukan
orang nomor satu negeri ini.
Piranti pertentangan.
Piranti ini digunakan untuk menghubungkan proposisi yang bertentangan atau
kontras dengan bagian lain. Piranti yang biasa digunakan misalnya (akan)
tetapi, sebaliknya, namun, dsb.
·
Jamak diketahui, ketua Dewan Pembina Partai Demokrat
itu memang berlawanan dengan Anas dalam kemelut partai belakangan ini.
Ini termuk dalam piranti konsesi, bahwa ketua Dewan
Pembina Partai Demokrat memang berlawanan dengan Anas.
Piranti Konsesi
Dalam memberikan penjelasan, adakalanya, pengirim pesan mengakui
sesuatu kelemahan atau kekurangan yang terjadi di luar
jalur yang dibicarakan. Pengakuan itu dapat dinyatakan
dengan kata memang atau tentu saja.
·
Sebelum terbang ke Jerman pada 3 Maret lalu, SBY juga
mengaku mendapat laporan intelijen soal gonjang-ganjing politik ini.
Ini termasuk dalam piranti urutan waktu, bahwa sebelum
berangkat ke Jerman pada 3 Maret lalu, SBY juga mengaku mendapat laporan
intelejen soal gonjang-ganjing politik ini.
Piranti Urutan Waktu
Proposisi-proposisi yang menunjukkan tahapan-tahapan seperti awal,
pelaksanaan, dan penyelesaian dapat disusun dengan menggunakan urutan waktu.
Berikut ini beberapa konjungsi urutan waktu. Setelah itu, sebelum itu,
sesudah itu, lalu, kemudian, akhirnya, waktu itu, sejak itu dan ketika itu.
·
Saya hanya berharap kepada elite politik dan
kelompok-kelompok tertentu tetaplah pada koridor demokrasi.
Ini termasuk dalam piranti tambahan (Aditif), dapat
dilihat: “Saya hanya berharap kepada elite politik dan kelompok-kelompok
tertentu tetaplah pada koridor demokrasi”.
Piranti Tambahan (Aditif)
Piranti Tambahan berguna untuk menghubungkan bagian yang bersifat
menambahkan informasi dan pada umumnya digunakan untuk merangkaikan dua
proposisi atau lebih. Piranti konjungsi tambahan antara lain: pula, juga,
selanjutnya, dan, di samping itu, tambahan lagi, dan selain itu.
Analisis Berira Berdasarkan Koherensi
Anas Sindir SBY Soal Kudeta
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbangningru,
kembali melancarkan sindirannya melalui Twitter. Kali ini dia menyinggung soal
rumor kudeta yang dikaitkan dengan melambungnya harga bawang.
“Urus
bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta. #pesanemak,” kicau Anas l ewat
akun Twitter-nya @anasurbangningrum, kemarin.
Anas memang tidak menyebut kepada siapa kicauan
tersebut diarahkan. Tapi siapa lagi jika bicara
soal kudeta kalau bukan tentang orang nomor satu negeri ini, yakni
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jamak diketahui, ketua Dewan Pembina
Partai Demokrat itu memang berlawanan dengan Anas dalam kemelut partai
belakangan ini.
Prsiden SBY disebut-sebut tengah resah dengan rumor
penggulingan kekuasaan yang direncanakan beberapa pihak lewat demonstrasi
besar-besaran 25 Maret mendatang. Sebelum terbang ke Jerman pada 3 Maret lalu,
SBY juga mengaku mendapat laporan intelijen soal gonjang-ganjing politik ini.
“Tentu tahu, saya mendapat info bahkan sebagian dari
intelijen. Saya hanya berharap kepada elite politik dan kelompok-kelompok
tertentu tetaplah pada koridor demokrasi. Itu sah. Tetapi kalau lebih dari itu,
apalagi dengan sebuah rencana untuk membuat negara kita gonjang-ganjing, untuk
membikin pemerintah tidak bisa bekerja, justru akan membuat rakyat kita susah,”
kata SBY saat itu.
Hal ini juga mungkin disindir Anas lewat Twitter dua
hari yang lalu. “ Menurut laporan
intelijen: bawag putih langka di pasaran
karena diusir oleh bawang merah dan ibunya #rakyatsusah,” kicau Anas.
Bagian-bagiandari informasi berita diatas saling
mempunyai keterkaitan dari awal hingga akhir. Kalimat diatas menjelaskan
mengenai kekisruhan yang terjadi dalam dunia politik saat ini. Selain
mengandung makna koherensi wacana tersebut juga mengandung kohesif.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
OKTA MARIA ULVA
NIM A1B110217
Struktur Wacana Iklan
Struktur wacana iklan terdiri dari:
a. Butiran utama,
b. Badan,
c. Penutup
· Teknik keras
· Teknik lunak
Contoh iklan:
Kapsul bersih darah kembang bulan. Terbukti memperlancar peredaran darah, mencegah timbulnya jerawat dari dalam serta menyembuhkan penyakit kulit akibat darah kotor. Minum secara teratur kapsul bersih kembang bulan dan rasakan kulit sehat, bersih terawat.
Berikut ini adalah analisis mengenai iklan diatas.
a. Butiran Utama
Butiran utama merupakan pernyataan yang menyatakan batas khalayak sasaran yang ditujukan untuk menarik perhatian konsumen yang menjadi sasarannya. Selainj itu, juga dimanfaatkan untuk menarik perhatian pada awal komunikasi.
Contoh:
“ Kapsul bersih kembang bulan. Terbukti memperlancar peredaran darah, mencegah btimbulnya jerawat”.
Sasaran khusus calon konrsumen produk yang diiklankan tersebut tertuju pada wanita dewasa. Hal tersebut dapat dilihat pada “terbukti memperlancar peredaran darah, mencegah timbulnya jerawat” Biasanya hal ini cenderung dialami pada wanita.
b. Badan Iklan
Setelah menarik perhatian, tujuan yang kedua adalah menarik minat dan kesadaran calon konsumen. Hal inilah yang menjadi dasar badan iklan. Dalam hal ini, hendaknya bagian badan wacana iklan mengandung alasan yang objektif berupa informasi yang dapat diterima oleh nalar calon konsumen. Selain alasan yang bobjektif, badan iklan wacana juga harus mengandung alasan subjektif berupa hal-hal yang daipat mengajak emosi calon konsumen.
Contoh:
A:Kapsul bersih kembang bulan, mencegah timbulnya jerawat dari dalam serta menyembuhkan penyakit kulit akibat darah kotor.
B:Minum secara teratur kapsul bersih kembang bulan. Rasakan kulit sehat, bersih terawat.
Alasan subjektif dalam pengalan iklan tersebut, adalah dengan mengkonsumsi kapsul bersih kembang bulan, kita akan terhindar dari penyakit kulit dan timbulnya jerawat. Sedangkan motif objektif yang dipaparkan adalah pembeli dapat merasakan kulit sehat, bersih bterawat.
c. Penutup
Bagian penutup suatu wacana iklan dapat berisi informasi-informasi lain yang berhubungan dengan topik yang diiklankan.Misalnya berupa nomor telefon, cap dagang, dan tempat pelayanan.Terdapat beberapa pengembangan bagian penutup wacana iklan radio, yaitu teknik keras dan teknik lunak.
Contoh:
Minum secara teratur kapsul bersih darah kembang bulan dan rasakan kulit sehat bersih terawat.
Contoh iklan diatas disampaikan dengan teknik lunak.
Selain memiliki struktur wacana, iklan juga memiliki fungsi antara lain:
1. Insiasi
2. Respon
3. Feed Back
Tidak ada komentar:
Posting Komentar